Cara Membuat Jurnal

cara membuat jurnal

Masih banyak orang yang kebingungan dalam cara membuat jurnal Ilmiah atau menulis yang baik itu seperti apa.

Padahal sekarang jurnal menjadi syarat utama dalam berbagai bidang, misalnya untuk lulus pascasarjana, kenaikan pangkat, penilaian kinerja, dan lain-lain.

Terlebih setiap artikel yang terbit mempunyai aturan yang berbeda-beda tergantung pada ranking yang ingin kamu capai.

Kali ini penulis ingin akan berbagi sedikit pengetahuan tentang cara membuat jurnal ilmiah yang baik dan benar.

Sebelum membahas tentang cara membuatnya, sepertinya ada baiknya kamu tahu apa itu jurnal dan bagian-bagiannya terlebih dahulu.

ARTIKEL TERKAIT : “Cara Publikasi Jurnal Nasional Gratis”

Pengertian Jurnal

cara membuat jurnal
sumber : freepik

Apa itu jurnal ?

Adalah sebuah publikasi yang terbit secara periodik pada interval waktu tertentu.

Tujuan pembuatannya sendiri yaitu untuk mengembangkan penelitian sehingga dapat menjadi acuan oleh peneliti lain.

Biasanya berisi materi yang luas namun sangat padat. Biasanya terdiri dari 6 hingga 10 halaman.

Meskipun demikian, setiap paragraf mengandung ilmu pengetahuan yang berbobot.

Ini bisa bisa dalam bentuk artikel, seperti laporan penelitian, review literatur, atau artikel opini.

Penulisan artikel bisa secara individu atau kolektif. Jurnal pada umumnya harus secara ilmiah, yaitu rapih melalui proses penelitian yang menerapkan metode ilmiah.

Adapun manfaatnya yaitu sebagai media pengembangan ilmu pengetahuan.

Sebagai dasar ilmiah untuk menentukan kebijakan publik, jumlah terbitan jurnal ilmiah dapat menjadi tolak ukur kemajuan suatu institusi.

Bagian-bagian Jurnal Yaitu :

  1. Judul
  2. Nama
  3. Abstrak
  4. Pendahuluan
  5. Metode Penelitian
  6. Pembahasan
  7. Kesimpulan
  8. Daftar Pustaka

Cara Membuat Jurnal Ilmiah

cara membuat jurnal

Supaya kamu mudah dalam menyusun jurnal, kamu wajib tahu dulu susunan dalam cara membuat yang tepat.

Selain waktu pengerjaannya bisa lebih efektif, kamu juga lebih yakin saat mengerjakannya.

Berikut ini akan penulis akan jelaskan cara membuatnya :

1. Pemilihan Judul

Ketika membaca sebuah tulisan, tentu kamu akan melihat judulnya terlebih dahulu.

Untuk itu, dalam memilih sebuah judul itu kamu tidak boleh sembarangan.

Inti dari sebuah bacaan bisa langsung diketahui dari judul, nah untuk mempermudah pembaca, judul yang dipilih haruslah jelas.

Cobalah cari dan pilih judul yang kamu anggap bisa menggambarkan isi dari artikel tersebut.

Pemilihan judul yang cukup panjang juga tidak masalah, asalkan tidak melebihi dari 12 kata.

Misalnya kamu ingin membuat judul “Metode Pembelajaran Fisika”

Nah, judul tersebut dirasa kurang efektif karena tidak bisa menggambarkan keseluruhan isi.

Cobalah untuk mengubahnya menjadi “Laporan Pembelajaran Fisika Sekolah Menengah Pertama” supaya judul jadi terlihat lebih jelas.

2. Nama

Cara membuat jurnal berikutnya yaitu dengan mencantumkan nama author, nama pembimbing, dan juga nama lembaga.

Kamu juga bisa kok mencantumkan alamat rumah serta alamat email author beserta pembimbing.

3. Abstrak

Setelah memberikan judul, susunan selanjutnya adalah bagian abstrak. Bisa dibilang bagian ini merupakan intisari dari penelitian yang telah kamu buat.

Biasanya terdiri dari 250 kata yang didalamnya ada tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan.

Jadi, abstrak adalah gambaran keseluruhan isi. Abstrak ini tidak boleh berisi kutipan ataupun catatan kaki.

4. Bagian Pendahuluan

Pasti setiap tulisan atau karya yang dibuat didukung oleh latar belakang yang mendasarinya, sama halnya dengan jurnal.

Kamu bisa menuliskan latar belakang yang berupa alasan dalam pembuatan tersebut.

Cantumkan juga manfaat dan ulasan agar para pembaca mengetahui tujuan dari itu.

Meskipun kamu mencantumkan tujuan pada bagian ini, kamu tidak perlu membahasnya menjadi cakupan yang terlalu luas.

Kamu hanya perlu ambil inti dari tujuan kemudian merangkumnya menjadi satu lembar saja.

Jangan lupa  untuk membuatnya tersambung dengan bagian selanjutnya.                    

5. Bahan dan Metode

Pada bagian ini biasanya kamu harus menjelaskan bagaimana percobaan dilakukan.

Misalnya saja, bisa dicantumkan metode penelitian yang digunakan, peralatan yang digunakan, dan metode pengumpulan datanya.

Kalau penelitian dilakukan di alam, maka kamu bisa menuliskan lokasi dan juga menjelaskan pekerjaan apa yang dilakukan.

Nah, kalau aturan umumnya sendiri, perlu diingat pada bagian ini harus dijelaskan secara rinci dan mudah dipahami ya.

Hal ini bertujuan supaya pembaca jadi punya pengetahuan dan teknik dasar setelah membacanya.

6. Hasil

Cara membuat jurnal ilmiah yang selanjutnya adalah dengan memaparkan hasil penelitian.

Pada bagian ini, kamu harus menuliskan informasi yang singkat dari hasil penelitian.

Hasil yang dipaparkan bisa dalam bentuk teks, tabel, diagram, ataupun gambar-gambar yang relevan dengan penelitian.

Data yang tersaji juga harus relevan, bukan pendapat dari seseorang.

7. Bagian Pembahasan

Nah, pada bagian pembahasan inilah kamu harus menjelaskan data yang ada pada bagian hasil tadi dalam bentuk kalimat deskripsi.

Dalam melakukan pembahasan, perlu diingat untuk membandingkan acuan teori atau model yang digunakan.

Ini bertujuan supaya para pembaca bisa melihat perbedaan dan persamaannya.

Walaupun tidak ada batasan seberapa banyak kamu harus menulis pembahasan.

Tapi umumnya kamu bisa menulisnya kurang lebih 4 hingga 6 halaman.

8. Kesimpulan

Oke, kalau tadi kita sudah bahas bagian pembahasan, sekarang kita masuk ke bagian kesimpulan.

Bisa dibilang bahwa informasi yang dimuat dalam bagian ini merupakan rangkuman dari keseluruhan jurnal.

Kamu bisa mencantumkan pembuktian hipotesis dari penelitian yang telah dilakukan.

Tujuan dari kesimpulan ini sebenarnya untuk meyakinkan pembaca bahwa penelitian yang kamu lakukan telah terbukti.

Jadi bukan hanya sekedar dugaan. Untuk itu, saran juga perlu kamu cantumkan pada bagian ini.

Saran itu perlu untuk menilai apa saja yang jadi kekurangan dan kelebihan dari artikel yang telah kamu buat.

Kamu juga bisa mengemukakan potensi-potensi yang dimiliki dari metode penelitian yang digunakan untuk bisa dikembangkan lebih lanjut.

9. Daftar Pustaka

Sekarang masuk ke bagian akhir dari cara membuat jurnal yaitu menyusun daftar pustaka.

Berbagai sumber referensi yang digunakan bisa dicantumkan pada bagian ini. Oh iya, ada beberapa kaidah juga lho dalam menyusun daftar pustaka.

Misalnya saja, kamu bisa menulis secara berturut-turut seperti nama pengarang, tahun terbitan, judul, tempat penerbitan, dan nama penerbit.

Kamu tidak perlu ganti ke halaman baru untuk menyusun daftar pustaka pada artikel, cukup tulis langsung setelah bagian kesimpulan.

Berbeda halnya kalau kamu mau menyusun daftar pustaka pada makalah atau penelitian yang harus kamu tulis dengan berganti pada halaman yang baru.

ARTIKEL TERKAIT : “Cara Mengutip Jurnal Dengan Benar”

Unsur Yang Harus Ada Dalam Cara Membuat Jurnal Ilmiah

cara membuat jurnal

Apabila susunan diatas sudah benar, maka langkah selanjutnya adalah bagaimana cara supaya jurnal layak dijadikan referensi. Berikut penjelasannya :

1. Informasi Dapat Dipertanggungjawabkan

Cara membuat jurnal yang layak dijadikan referensi, harus dilihat dari informasi yang dapat dipertanggungjawabkan dan diterbitkan secara berkala.

Bahasa isi dan judul yang digunakan untuk cara membuat jurnal singkat, bermakna, tepat, dan penyampaiannya mudah dipahami, sehingga orang mudah untuk mengacu.

Pemilihan bahasa pun harus mudah dicerna namun tetap menggunakan bahasa baku.

Penulisan isi pun menonjolkan bidang ilmu tertentu yang dikuasi oleh peneliti.

2. Kelembagaan Penerbit

Kelembagaan yang menerbitkan artikel juga harus jelas. Secara tidak langsung, kelembagaan penerbit akan berperan sebagai badan hukum.

Mereka bertugas memberi jaminan atas kesinambungan dana dan naungan hukum.

3. Manajemen Pengelolaan dan Sustansi penyuntingan

Kriteria penilaian substansi dan manajemen dalam cara membuat jurnal setidaknya telah mengikuti ketentuan mitra bebestari, mutu penyuntingan, kualifikasi anggota, memahami petunjuk dan mutu penulis.

Termasuk juga mutu penyuntingan format dan manajemen pengelolaan terbitan.

4. Substansi Tulisan

Subtansi tulisan dapat dinilai dari cangkupan keilmuan, aspirasi wawasan, keorisinalan karya, sumbangan dari penelitian terhadap masyarakat, dampak ilmiah, kemutakhiran acuan sumber, analisis-sintesis dan kesimpulan.

5. Gaya Penulisan

Gaya penulisan artikel ilmiah bisa kamu lihat dari bagaimana keefektifan judul, pencantuman nama penulis, penulisan kelembagaan penulis, dan perhatikan pula penulisan abstrak.

Penilaian gaya penulisan dalam cara membuat jurnal yang lain juga kamu lihat dari sistematika penulisan bab.

Apakah sudah urut atau belum. Jika sudah urut dan sistematis maka sudah baik.

6. Penulisan yang Rapi

Tampilan yang rapi memberikan tingkat keterbacaan yang lebih tinggi. Penampilan disini menyangkut tentang penyajian format yang digunakan.

Seperti memperhatikan pengaturan ukuran bidang tulisan, margin kanan-kiri-atas dan bawah.

Jarak antar kalimat juga diperhatikan, agar tidak terlilhat terlalu rapat.

7. Keberkalaan

Jurnal dapat lolos dari keberkalaan jika telah memenuhi beberapa kriteria penilaian yang meliputi penilaian jadwal penerbitan, penomoran penerbitan dan halaman.

Adapun kriteria lain, seperti peng-indek-an setiap jilid dan volume.

8. Penyebarluasan

Artikel ilmiah dikatakan layak disebarluaskan jika memenuhi 3 kriteria ini. Yakni, jumlah kunjungan unik pelanggan, kelengkapan identitas artikel dan pengindeksan secara internasional dan memiliki reputasi yang baik.

Tips Menghindari Kesalahan Dalam Cara Membuat Jurnal Ilmiah

Menyusun jurnal perlu atau wajib mengikuti skema yang sudah ditentukan.

Sehingga isinya sendiri harus runtut agar mudah orang lain baca dan bisa mereka bedakan dengan karya tulis jenis lainnya, terutama dari karya tulis non-ilmiah.

Membantu untuk menghindari kesalahan dalam cara membuat jurnal ilmiah, maka bisa menghindari kesalahan dengan beberapa tips berikut ini:

  • Cari referensi, sebab dengan membaca referensi jurnal yang sudah terbit maka sama artinya mempelajari sistematika atau strukturnya. Hal ini membantu mengikuti sistematika yang sudah ada.
  • Konsultasi dengan ahlinya atau pihak yang lebih senior, jika kamu mahasiswa maka bisa konsultasi dengan dosen yang bidang ilmunya sesuai tema penelitian. Sehingga bisa mengoreksi isinya maupun dari segi sistematika penulisan.
  • Cek Plagiasi, sebab artikel ilmiah harusnya bebas unsur plagiat. JIka ada kutipan, maka pahami bagaimana menambahkan kutipan tersebut agar tetap bebas dari plagiat.

Jurnal Umum : Pengertian dan Cara Membuat-nya

cara membuat jurnal

Adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang tidak bisa dicatat dalam ini, yang meliputi jurnal :

  • Pendapatan
  • Penerimaan Kas
  • Pembelian
  • Pembayaran Kas

Selain jurnal umum dan khusus masih ada jurnal lain seperti jurnal penyesuaian, jurnal penutup dan jurnal pembalik yang juga merupakan bagian dalam pencatatan akuntansi.

Tujuan Jurnal Umum

Cara Membuat jurnal umum mempunyai tujuan untuk melakukan identifikasi, penilaian dan pencatatan dampak ekonomi dari sebuah atau beberapa transaksi dalam suatu usaha.

Selain itu pencatatan jurnal juga bertujuan untuk memudahkan proses pemindahan dampak transaksi yang terjadi dalam sebuah akun sesuai transaksi.

Pembuatan jurnal ini untuk mempermudah pencatatan transaksi ke buku besar.

Oleh karena itu terkadang ketika membahas jurnal akuntansi maka ada contoh jurnal umum dan buku besar.

Kamu bisa menggunakan metode perpetual ataupun fisik untuk mencatatnya.

Satu hal yang pasti, pencatatan transaksi dalam jurnal umum harus secara kronologis.

Sistem pencatatan jurnal akan selalu berkembang seiring dengan berkembangnya jenis dan jumlah transaksi yang mungkin melibatkan banyak pihak seperti pelanggan (customer), pemasok (supplier), pegawai, investor dan negara.

Tahapan Cara Membuat Jurnal Umum

Dalam cara membuat jurnal umum ada beberapa tahapan yang harus kamu kerjakan. Berikut tahapan dan rumusnya secara singkat :

1. Pahami Persamaan Akuntansi

Sebelum membuatnya pastikan Kamu paham persamaan akuntansi. Pemahaman ini penting agar Kamu tahu bagaimana cara mencatat transaksi dalam jurnal.

Dengan demikian akun mana yang harus kamu gunakan hingga posisi debit-kredit yang benar.

Dengan memahami persamaan dasar akuntansi maka Kamu bisa menjurnal dengan lebih cepat dan tepat. Biasanya rumus jurnal umum yaitu:

Aset = Utang + Modal

2. Kumpulkan dan Identifikasi Bukti Transaksi

Tahap selanjutnya adalah mengumpulkan bukti transaksi seperti invoice, nota, faktur atau bahkan kuitansi. Kemudian, lanjutkan dengan identifikasi transaksi.

Ingat, hanya transaksi yang mengakibatkan perubahan posisi keuangan saja yang boleh dicatat dalam artikel. Dalam satu transaksi, minimal ada dua akun yang pasti terpengaruh.

3. Pencatatan Jurnal Umum

Selanjutnya, Kamu bisa melakukan pencatatan transaksi yang sudah di identifikasi ke dalam artikel.

Sistem pencatatan ini akan menggunakan double-entry system yaitu setiap transaksi yang dicatat akan memiliki dampak pada dua posisi keuangan (debit dan kredit) dalam jumlah yang sama.

Artikel Menarik : “Cara Upload Jurnal di Google Scholar”

Akhir Kata

Nah, itulah cara membuat jurnal ilmiah yang benar yang dapat kamu gunakan sebagai referensi.

Sebenarnya untuk menulis dengan baik dan benar yang perlu kamu lakukan adalah sering membaca artikel ilmiah.

Hal tersebut membuat penulis terbiasa dengan artikel ilmiah sehingga bisa menulis dengan lancar.

Kalau ingin bertanya seputar jurnal bisa tinggalkan pertanyaan pada kolom komentar ya atau Link berikut.

Semoga bermanfaat dan terimakasih.