Asal-usul Kata Zakat

Asal-usul Kata Zakat

Hello Sobat Abduweb! Kali ini, kita akan membahas tentang Asal-usul Kata Zakat. Zakat adalah salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap umat Muslim yang mampu. Zakat memiliki banyak makna dan manfaat bagi kehidupan manusia, baik secara spiritual maupun sosial. Namun, sebelum membahas lebih jauh tentang zakat itu sendiri, mari kita kaji dulu asal-usul kata zakat.

Definisi Zakat

Sebelum membahas tentang asal-usul kata zakat, kita perlu memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan zakat. Secara harfiah, zakat berasal dari bahasa Arab yang berarti “tumbuh” atau “bertambah”. Dalam konteks agama Islam, zakat adalah sebuah kewajiban bagi setiap umat Muslim yang mampu untuk memberikan sebagian dari hartanya kepada yang berhak menerimanya.

Asal-usul Kata Zakat

Asal-usul Kata Zakat

Asal-usul kata zakat sebenarnya bisa ditelusuri dari beberapa sumber. Namun, mayoritas para ahli sepakat bahwa kata zakat berasal dari kata zakaa atau zaka, yang berarti “tumbuh” atau “bertambah”. Kata ini digunakan dalam Al-Quran untuk merujuk pada tanaman yang tumbuh subur dan menghasilkan buah yang banyak.

Perbedaan Antara Zakat dan Sedekah

Sebelum kita melanjutkan pembahasan tentang asal-usul kata zakat, kita perlu membedakan antara zakat dan sedekah. Meskipun keduanya seringkali digunakan secara bergantian, sebenarnya terdapat perbedaan yang mendasar antara keduanya. Zakat adalah sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap umat Muslim yang mampu, sedangkan sedekah adalah sebuah amalan baik yang dianjurkan dalam agama Islam namun tidak diwajibkan.

Sejarah Zakat

Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang sangat penting dan telah dilaksanakan sejak zaman Rasulullah SAW. Praktek zakat pada awalnya dilakukan secara sukarela oleh umat Muslim yang mampu. Namun, setelah masa hijrah, Rasulullah SAW memerintahkan agar zakat dilaksanakan secara wajib oleh setiap umat Muslim yang mampu.

Manfaat Zakat

Zakat memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia, baik secara spiritual maupun sosial. Secara spiritual, zakat dapat membantu kita mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan keimanan serta ketakwaan kita. Sedangkan secara sosial, zakat dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial dan membantu masyarakat yang kurang mampu.

Macam-macam Zakat (lanjutan)

– Zakat Fitrah: Zakat yang dikeluarkan pada bulan Ramadhan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan makanan selama satu hari raya Idul Fitri.
– Zakat Mal: Zakat yang dikeluarkan dari harta kekayaan, seperti emas, perak, uang, atau benda berharga lainnya. Besarnya zakat mal ditentukan berdasarkan jumlah harta yang dimiliki serta jenis harta yang dikeluarkan zakatnya.
– Zakat Penghasilan: Zakat yang dikeluarkan dari penghasilan yang diperoleh selama satu tahun. Besarnya zakat penghasilan ditentukan berdasarkan jumlah penghasilan yang diperoleh serta tingkat kemampuan dalam membayar zakat.
– Zakat Profesi: Zakat yang dikeluarkan dari penghasilan yang diperoleh dari profesi atau pekerjaan tertentu. Besarnya zakat profesi ditentukan berdasarkan jumlah penghasilan yang diperoleh serta tingkat kemampuan dalam membayar zakat.

Asal-usul Kata Zakat (lanjutan)

Kata zakat memiliki banyak makna dan manfaat bagi kehidupan manusia, baik dari segi spiritual maupun sosial. Namun, selain berasal dari kata zakaa atau zaka, kata zakat juga dapat berasal dari kata zukat atau zikat yang berarti “membersihkan” atau “memurnikan”. Hal ini mengacu pada fungsi zakat yang dapat membersihkan harta kita dari sifat serakah dan memurnikan hati kita dari sifat kikir.

Zakat dalam Al-Quran

Zakat merupakan salah satu tema yang banyak disinggung dalam Al-Quran. Terdapat banyak ayat dalam Al-Quran yang membahas tentang zakat dan pentingnya melaksanakannya.Salah satu ayat yang menjadi landasan utama bagi pelaksanaan zakat adalah surat Al-Baqarah ayat 177, yang berbunyi: “Bukanlah kebajikan itu berpaling wajahmu ke arah timur atau barat, tetapi kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari akhirat, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir, dan orang-orang yang meminta; dan untuk (memerdekakan) hamba sahaya, serta mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang memenuhi janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan, dan dalam peperangan; mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa”.

Kesimpulan

Dalam kajian etimologi, dapat disimpulkan bahwa kata zakat berasal dari kata zakaa atau zaka yang berarti “tumbuh” atau “bertambah”. Namun, kata zakat juga dapat berasal dari kata zukat atau zikat yang berarti “membersihkan” atau “memurnikan”. Arti dari kata zakat ini memiliki hubungan erat dengan fungsi zakat sebagai sarana membersihkan harta dan memurnikan hati manusia dari sifat serakah dan kikir.

Zakat juga memiliki banyak jenis, di antaranya zakat fitrah, zakat mal, zakat penghasilan, dan zakat profesi. Setiap jenis zakat memiliki perhitungan dan pengeluaran yang berbeda, tergantung pada jenis harta atau penghasilan yang dikeluarkan.

Pentingnya pelaksanaan zakat juga disinggung dalam Al-Quran. Ayat-ayat dalam Al-Quran yang membahas tentang zakat mengajarkan pentingnya berbagi harta dengan sesama dan membersihkan hati dari sifat serakah dan kikir.

Sebagai seorang muslim, penting untuk memahami arti dan fungsi dari zakat serta melaksanakannya dengan penuh kesadaran dan ikhlas. Melalui zakat, kita dapat membantu masyarakat yang membutuhkan dan juga memperbaiki kualitas spiritual kita sebagai muslim.

Sekian artikel tentang asal-usul kata zakat dan pentingnya pelaksanaannya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi Sobat Abduweb yang membacanya. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya.

Aldo Faisal Umam
Penulis Blog di Abduweb