Lagu “Sluku Sluku Bathok” adalah salah satu lagu dolanan (permainan) tradisional Jawa yang sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia.
Simak Juga: Makna Lagu Albi Ya Albi
Lagu ini sering dinyanyikan oleh anak-anak saat bermain, namun siapa sangka, di balik melodi sederhana dan liriknya yang ringan, lagu ini menyimpan makna filosofis yang mendalam. Artikel ini akan membahas makna lagu Sluku Sluku Bathok yaitu apa saja nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Lirik Lagu Sluku Sluku Bathok
Sebelum membahas lebih jauh tentang maknanya, berikut adalah lirik lagu Sluku Sluku Bathok:
Sluku-sluku bathok,
Bathoke ela-elo,
Si rama menyang Solo,
Oleh-olehe payung mutho,
Mak jenthit lolo lobah,
Wong mati ora obah.
Sluku-sluku bathok,
Bathoke ela-elo,
Si rama menyang Solo,
Oleh-olehe payung mutho.
Lirik ini mungkin terdengar seperti lagu biasa yang dimainkan untuk hiburan, tetapi sebenarnya memiliki makna yang dalam jika ditelaah lebih jauh.
Makna Filosofis Lagu Sluku Sluku Bathok
Makna lagu Sluku Sluku Bathok yaitu menggambarkan perjalanan hidup manusia dari lahir hingga mati. Berikut adalah penjabaran maknanya berdasarkan setiap bagian liriknya:
1. Sluku Sluku Bathok
Kalimat pembuka ini terdengar seperti bunyi permainan, tetapi sebenarnya mengandung ajakan untuk menjaga kesadaran spiritual. Kata “bathok” yang berarti tempurung kelapa sering dianalogikan dengan kepala manusia. Dalam budaya Jawa, kepala adalah tempat pikiran dan spiritualitas bersemayam.
2. Bathoke Ela-elo
Bagian ini menggambarkan bahwa kehidupan manusia selalu dalam keadaan bergerak, penuh dengan dinamika. “Ela-elo” bisa diartikan sebagai berputar atau bergerak tanpa henti, seperti roda kehidupan.
3. Si Rama Menyang Solo
“Si Rama” merujuk pada figur ayah atau sosok pemimpin keluarga. “Menyang Solo” memiliki arti perjalanan menuju kota Solo. Dalam konteks simbolik, Solo bisa diartikan sebagai tempat peristirahatan atau tujuan akhir.
4. Oleh-olehe Payung Mutho
Payung mutho atau payung sutra adalah simbol perlindungan. Dalam konteks hidup, ini bisa diartikan sebagai bekal spiritual atau doa yang akan melindungi seseorang dalam perjalanan hidupnya.
5. Mak Jenthit Lolo Lobah
Bagian ini menggambarkan gerakan atau perubahan dalam kehidupan manusia. Kata “jenthit” menunjukkan sesuatu yang kecil atau sederhana, tetapi memiliki dampak besar. “Lolo lobah” mencerminkan proses perubahan dalam kehidupan.
6. Wong Mati Ora Obah
Bagian terakhir ini mengingatkan tentang kematian. “Wong mati ora obah” artinya orang yang meninggal tidak dapat bergerak lagi. Ini adalah pengingat bahwa hidup manusia bersifat sementara dan kematian adalah kepastian.
Nilai-nilai yang Terkandung dalam Lagu Sluku Sluku Bathok
Makna lagu Sluku Sluku Bathok yaitu tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga mengandung nilai-nilai kehidupan yang dapat dijadikan pelajaran:
- Kesadaran akan Spiritualitas Lagu ini mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan antara kehidupan duniawi dan spiritual.
- Perjalanan Hidup yang Bermakna Setiap bagian lirik mencerminkan perjalanan hidup manusia, dari lahir hingga kembali ke Sang Pencipta.
- Pentingnya Bekal Spiritual Simbol “payung mutho” mengajarkan bahwa bekal doa dan kebaikan sangat penting untuk melindungi kita dalam hidup dan setelah mati.
- Kesederhanaan dan Kebijaksanaan Walaupun liriknya sederhana, lagu ini menyimpan kebijaksanaan mendalam yang menjadi ciri khas budaya Jawa.
Kesimpulan
Makna lagu Sluku Sluku Bathok yaitu tentang perjalanan hidup manusia, dari kelahiran hingga kematian. Lagu ini mengandung nilai-nilai kehidupan yang mendalam, seperti pentingnya kesadaran spiritual, bekal kebaikan, dan pengingat akan kehidupan yang sementara. Dengan memahami maknanya, kita dapat mengambil pelajaran berharga dari lagu ini dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Lagu tradisional seperti Sluku Sluku Bathok tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga warisan budaya yang kaya akan pesan moral dan spiritual. Mari kita lestarikan lagu ini sebagai bagian dari identitas budaya kita dan pelajaran hidup yang berharga.
Leave a Reply